Sebuah laporan dari reporter Dan Wooding, pendiri dari ASSIST Ministries dan dirilis Christian Telegraph, menyebutkan satu fakta baru bahwa, demonstran yang memprotes film Innocence Of Muslims didepan kedutaan besar Amerika Serikat di Kairo Mesir pada Selasa (11/9) lalu, melakukan aksi perobekan dan pembakaran terhadap sebuah Alkitab.
Menurut Mary Abdelmassih yang bercerita kepada Asyur Internasional News Agency (aina.org) perobekan dan pembakaran tersebut dilakukan oleh seorang pemuka agama bernama Abu Islam. Dirinyapun langsung menyampaikan keluhan ini terhadap profesor hukum dan hukum Islam di Universitas Kairo Dr Mustafa Maraghy agar mau meneruskan laporan ini ke Jaksa Agung untuk menindak pelaku pembakaran tersebut.
“Sebuah tindakan keji dan biadab. Perasaan sakit hati yang kita rasakan karena film yang menghina nabi itu, adalah sama seperti perasaan yang kita rasakan saat ini akibat tindakan kriminal itu (pembakaran Alkitab),” ungkap Dr Mustafa Maraghy.
Abdelmassih juga melaporkan bahwa pihak koalisi yang diisi perwakilan Muslim dan Koptik telah menyatakan pengutukan terhadap film penghinaan terhadap umat Muslim tersebut. Juru bicara pihak koalisi Magdy Saber menuntut agar pejabat negara segera bertindak atas pembakaran itu untuk mencegah terjadinya gesekan diantara warga Mesir.
“Jika kita mengutuk pembuat film pelecehan Nabi yang tinggal diluar Mesir, kita juga harus mengutuk perbuatan tercela di Mesir, mendesak untuk menghukum Abu Islam atas tindakan yang tidak bertanggungjawab itu, ” ungkapnya.
Atas dasar apapun, pelecehan dan penghinaan terhadap agama lain dalam bentuk film, ataupun pembakaran kitab suci adalah perbuatan yang tercela dan tidak dapat dibenarkan. Kita juga harus menjaga diri untuk tidak terpancing oleh film yang bersifat mengadu domba antar umat-beragama tersebut.
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya:
Mariah Carey Bangga Jadi Inspirasi bagi Penggemarnya